Distribusi Pasukan Soviet Perang Soviet di Afghanistan

Pilihan untuk campur tangan

Benteng pasukan ke-40 Kesatuan Soviet di Kabul, 1987. Sebelum distribusi pasukan, bangunan ini adalah Istana Tajbeg di mana Amin dibunuh.

Kesatuan Soviet memutuskan untuk memberi bantuan kepada Afghanistan untuk menjalankan revolusi. Pemimpin Soviet, berdasarkan informasi dari KGB, merasa bahawa Amin sedang cuba menstabilkan situasi di Afghanistan. KGB di Kabul telah mengingatkan orang yang hendak mengkudeta Amin dan pembunuh Taraki bahawa kepemimpinan Amin akan menuju kepada suatu "represi kasar" lalu mencetuskan suatu tindakan balas yang setara.

Pihak Soviet mendirikan suatu suruhanjaya khusus di Afghanistan, atas pemimpin KGB Yuri Andropov, Ponomaryev dari Komite Pusat dan Dmitry Ustinov, Menteri Pertahanan Kesatuan Soviet. Pada akhir Oktober mereka membuat tuduhanbahawa Amin membersihkan musuhnya, termasuk pihak yang bersimpati dengan kuasa Soviet; bahawa kesetiaannya terhadap Moscow hanyalah bohongan; serta juga kononnya rancangannya mahu menjalinkan hubungan diplomatik dengan Pakistan dan jika mungkin, Republik Rakyat China.

Argumentasi terakhir untuk mengeliminasi Amin adalah informasi yang didapat oleh KGB dari agennya di Kabul, menurut dugaan, dua dari penjaga Amin membunuh presiden sebelumnya, Nur Muhammad Taraki dengan menggunakan bantal, dan Amin diduga adalah agen CIA. Nantinya, hal ini masih dibantah kerana Amin selalu menunjukan keramahan kepada Kesatuan Soviet. Jeneral Soviet Vasily Zaplatin, yang merupakan penasehat politik saat itu, menyatakan bahawa empat menteri muda Taraki bertanggung jawab atas destabilisasi namun Zaplatin gagal untuk menekankan ini.

Serangan Afghanistan oleh Kesatuan Soviet

Rute Serangan Soviet pada akhir Desember 1979.

Pada tanggal 22 Disember, penasehat Soviet menasehati kepada Pasukan Bersenjata Afghanistan, agar mereka untuk menjalani pemeliharaan untuk tank dan untuk peralatan perang lainnya yang penting sekali. Sementara itu, hubungan telekomunikasi keluar area Kabul diputus, mengisolasi ibukota. Dengan memburuknya situasi keamanan, sebagian besar anggota Pasukan Pasung Soviet bergabung dengan pasukan darat di Kabul dan mereka mulai mendarat di Kabul. Serempak, Amin memindahkan kantor presiden ke Istana Tajbeg, dipercaya bahawa tempat ini lebih aman dari risiko-risiko lainnya yang mungkin terjadi.[13][14] Kakaknya dan Jeneral Babadzhan bertemu dengan panglima besar pasukan ke-40 sebelum Soviet memasuki Afghanistan, untuk bekerja atas rute dan lokasi pasukan Soviet.[15]

Pada tanggal 27 Disember 1979, 700 pasukan Soviet memakai seragam Afghanistan, termasuk OSNAZ dan pasukan khusus GRU Spetsnaz dari Grup Alpha dan Grup Zenith, mengambil alih pemerintah, tentera dan bangunan-bangunan di Kabul, termasuk target utama mereka - Istana Tajbeg.

Operasi dimulai pada pukul 7 malam, ketika Grup Zenith meledakan pusat komunikasi Kabul, melumpukan komandi tentera Afghanistan. Pada pukul 7:15, Operasi Badai-333 dimulai. dengan tujuan yang jelas, untuk memberhentikan dan membunuh Presiden Hafizullah Amin. Operasi selesai seluruhnya pada pagi hari tanggal 28 Disember 1979.

Komando tentera Soviet di Termez, di Uzbekistan, mengumumkan di Radio Kabul bahawa Afghanistan telah dibebaskan dari kepemimpinan Amin. Menurut Politbiro Soviet, mereka menurut dengan Perjanjian persahabatan, Kooperasi, dan ketetanggaan yang baik dan itu adalah kejahatan yang Amin lakukan sehingga dieksekusi oleh hakim kerana kejahatannya.

Siaran Radio yang menurut orang dari Stasiun Radio Kabul, tapi diidentifikasikan bahawa sebenarnya berasal dari sebuah fasilitas di Uzbekistan, mengumumkan bahawa eksekusi Hafizullah Amin terselenggara oleh Komite Pusat Revolusi Afghanistan (Afghan Revolutionary Central Committee). Komite itu kemudian memilih mantan Perdana Menteri Babrak Karmal sebagai ketua pemerintahan, yang telah diturunkan dari kedudukan Duta Besar ke Ceko kerana pengambilalihan Khalq, dan telah diminta oleh Tentera Soviet.[16]

Pasukan darat Soviet, di bawah komando marsekal Sergei Sokolov, memasuki Afghanistan dari utara pada tanggal 27 Disember. Pada pagi hari, divisi pasukan payung Vitebsk mendarat di lapangan udara Bagram dan distribusi pasukan Soviet di Afghanistan sedang berlangsung. Dalam waktu 2 minggu, 5 divisi Soviet telah tiba di Afghanistan, iaitu Divisi Pasukan Payung ke-105 di Kabul, Brigadir ke-66 di Herat, Divisi Pasukan Tembak ke-357 di Kandahar, Divisi Pasukan Tembak ke-16 yang bermarkas di Badakshan utara dan Divisi ke-306 di Ibukota Afghanistan, Kabul. Dalam minggu kedua, pesawat tempur Soviet telah melakukan 4.000 penerbangan menuju Kabul.[17]

Operasi-operasi Soviet

Grup Spetsnaz bersiap untuk sebuah misi di Afghanistan, tahun 1988.

Pasukan Soviet telah memasuki Afghanistan dengan membawa 3 divisi pasukan tembak (termasuk Divisi Pasukan Tembak ke-201), 1 Regimen Pasukan Penembak tersendiri, 1 Divisi Pasukan Payung, Brigadir Angkatan Udara ke-56, dan 1 Regimen Pasukan Payung tersendiri.[18]

Selama distribusi pasukan, Pasukan Kesatuan Soviet tidak dapat membuat kekuasaan di luar Kabul, kerana sebanyak 80% pedesaan masih lolos dari kontrol pemerintah. Kerana itu terdapat misi yang bertujuan untuk mempertahankan Kota dan instalasi-instalasinya, dan melakukan ekspansi untuk menghancurkan mujahidin yang anti-komunis, terutama menggunakan pasukan cadangan Kesatuan Soviet.

Tentera melaporkan kesulitan pasukan Kesatuan Soviet untuk bertempur di daerah pegunungan. Pasukan Soviet tidak terbiasa dengan pertempuran yang tidak ada pelatihan melawan pemberontakan, dan senjata, juga peralatan tentera mereka, terutama kereta kebal dan mobil-mobil perang. Artileri berat banyak dipakai dalam melawan pasukan pemberontak.

Kesatuan Soviet menggunakan helikopter (termasuk Mil Mi-24) sebagai serangan udara utama mereka, di mana dihargai sebagai helikopter terhebat di dunia, didukung oleh pesawat serang darat, pesawat pengebom, pasukan angkatan darat dan pasukan khusus.

Ketidaksanggupan Kesatuan Soviet untuk memecahkan jalan buntu dalam tentera, memperoleh beberapa pendukung Afghanistan, dengan membangun kembali Pasukan Afghanistan, membutuhkan ditingkatkannya penggunaan langsung dari pasukan itu sendiri untuk melawan pemberontak. Pasukan Soviet lebih sering menemukan diri mereka bertarung melawan rakyat sipil kerana taktik dari para pemberontak. Mereka melakukan kesalahan yang sama dengan Amerika Syarikat pada saat terjadinya Perang Vietnam dengan memenangi hampir semua pertempuran, namun gagal untuk menguasai pedesaan.

Reaksi dunia

Presiden Amerika Syarikat Jimmy Carter menyatakan bahawa serbuan Kesatuan Soviet adalah "ancaman paling serius sejak Perang Dunia II." Carter nantinya mengembargo pengiriman bahan keperluan seperti butir padi dan teknologi tinggi untuk Kesatuan Soviet dari Amerika Syarikat. Meningkatnya ketegangan, seperti kegelisahan di barat tentang pasukan Kesatuan Soviet yang banyak sekali jumlahnya yang dekat dengan daerah yang kaya minyak di teluk, dan berhasil mengakhiri détente.

Sentimen yang dirasai dalam skala antarabangsa sangat hebat sehingga tempiasnya terkena meluas melampaui bidang diplomatik. Suatu pemboikotan Sukan Olimpik Musim Panas 1980 di Moskva dilakukan banyak negara yang menentang tindakan pihak Soviet Serangan, dengan kejadian yang lain, seperti revolusi di Iran dan sandera Amerika Syarikat yang mengikutinya, Perang Iran-Iraq, Israel menyerang Lebanon, meningkatnya ketegangan antara Pakistan dan India, dan berkembangnya kegiatan terorisme anti Barat di Timur Tengah, turut menyebabkan Timur Tengah menjadi rantau paling kacau dan bergolak selama tahun 1980-an.

Pemerintahan Babrak Karmal kurang mendapat dukungan internasional pada awalnya. Aksi oleh PBB sangat tidak mungkin kerana Soviet memiliki hak veto, namun Perhimpunan Agung PBB tetap melewati resolusi melawan pendudukan Kesatuan Soviet. Menteri Luar Negeri Pertubuhan Persidangan Islam menyesalkan masuknya Kesatuan Soviet ke Afghanistan dan menuntut mundurnya pasukan Soviet dari Afghanistan pada pertemuan darurat di Islamabad yang digelar pada tanggal 10 Januari14 Januari 1980. 18 dari 18 orang di Perhimpunan Agung PBB pun memilih untuk sebuah resolusi (A/ES-6/2, GA/6172) di mana meminta agar Kesatuan Soviet menarik semua pasukannya dari Afghanistan untuk membiarkan orang-orangnya memilih takdir mereka sendiri dan tanpa ikut campur negara lain."[19] Namun, resolusi ini ditolak oleh Leonid Brezhnev dan pemimpin Soviet lainnya kerana mereka melakukan pertemuan internal yang sah di Afghanistan di mana pertemuan seperti itu dipersilahkan dalam Pasal 51 Piagam PBB. Mereka mengklaim hanya pemerintah Afghanistan yang mempunyai hak untuk mengatur status Pasukan Soviet. Posisi ini dilihat sebagai posisi bermuka dua oleh orang yang tidak suka dengan serangan ini bahawa tidak mungkin Amin mengatur agar dirinya dieksekusi, dan beberapa juga mengklaim kalau Afghanistan merupakan Negara Boneka dari Kesatuan Soviet.[20] Gerakan Non-Blok dengan tajam terpecah di antara negara yang percaya bahawa pengiriman pasukan Soviet legal dan lainnya menyatakan bahawa pengiriman itu adalah serangan yang ilegal.

Pemberontakan Afghanistan

Seorang Mujahidin Afghanistan sedang mencoba menggunakan penembak roket.

Petengahan tahun 1980, Pergerakan Perlawanan Afghanistan mau menerima bantuan dari Amerika Syarikat, United Kingdom, Republik Rakyat Cina, Arab Saudi, Pakistan, dan lain-lain. Jadi, gerilawan Afghanistan telah dilengkapi dengan senjata dan dana, kebanyakan gerilawan itu telah dilatih oleh Amerika Syarikat dan Pakistan. Amerika Syarikat melihat konflik di Afghanistan adalah bagian dari perjuangan Perang Dingin, dan CIA menyediakan bantuan untuk pasukan Anti-Soviet melalui ISI Pakistan, dalam program yang disebut Operasi Taufan.

Pergerakan yang sama terjadi di dunia Muslim, membawa kesatuan yang dipanggil Arab Afghanistan (dikatakan oleh Presiden Amerika Syarikat, Ronald Reagan sebagai "pejuang kebebasan"), pejuang luar negeri direkruit dari Dunia Muslim untuk melaksanakan jihad melawan komunis. Dicatat kalau di antara mereka, ada seorang anak muda Arab Saudi bernama Osama bin Laden, di mana grup Arab ang ikut dalam Al-Qaeda. Pemerintah Amerika Syarikat mempertahankan bantuannya kepada Mujahidin, dan parsitipasi Osama Bin Laden dalam konflik ini tidak ikut dalam program CIA. Program Amerika Syarikat membuat sistem kewangan yang mirip muncul di Dunia Muslim Arab.[21] Donasi Amerika Syarikat adalah FIM-92 Stinger, misil anti serangan udara systems, yang meningkatkan jumlah kehilangan pesawat Kesatuan Soviet. Namun, banyak komandan lapangan, termasuk Ahmad Shah Massoud, menyatakan kalau dampaknya lebih besar. Juga, saat para pemberontak dapat menembak pendaratan pesawat dan lepas landasnya pesawat dari lapangan udara, anti misil Flare, keefesiennya terbatas.

Pemimpin Mujahidin memperhatikan operasi sabotase. Banyak sekali tindakan sabotase seperti merusak jalur pipa, merusak stasiun radio, mengebom kantor pemerintah, hotel, bioskop, dan lain-lain. Dari tahun 1985 sampai 1987, lebih dari 1800 tindakan pengganasan terjadi. Di daerah sempadan dengan Pakistan, Mujahidin menembak sebanyak 800 buah roket berpandu setiap hari. Di antara April 1985 dan Januari 1987, lebih dari 23,500 serangan amunisi dilepaskan menyasarkan pihak pemerintah. Para Mujahidin menyelidiki posisi penembakan di mana mereka bertumpu berdekatan desa sampai jarak dari pos artileri Soviet. Keselamatan orang-orang perdesaan tergugat kerana pembalasan dendam terhadap pihak Soviet ini. Mujahidin menggunakan ranjau darat secara besar-besaran sambil para penduduk lokal termasuk anak-anak dilayan dengan gerun dan dipertuankan sehingga sanggup memberikan segala harta mereka.

Tentera mujahidin di sebuah desa yang hancur.

Mereka juga berkonsentrasi dalam menghancurkan jembatan, menutup jalan, menghancurkan konvoi, mengganggu jaringan elektrik dan industri, dan menyerang pos polisi dan instalasi tentera Soviet dan lapangan udara. Mereka membunuh pejabat negeri dan anggota Parti Demokrasi Rakyat Afghanistan. Mereka menyerang pos kecil. Pada Mac 1982, sebuah bom meledak di jabatan pendidikan, menghancurkan beberapa bangunan. Di bulan yang sama, sebuah kekuatan besar gagal menggelapkan Kabul saat menara tinggi di pusat elektrik Naghlu meledak. Pada Juni 1982, sekitar 1.000 anggota parti muda dikirim untuk bekerja di lembah Panjshir di mana mereka disergap sekitar 20 mil dari Kabul, dengan besarnya jiwa yang hilang. Pada tanggal 4 September 1985, pemberontak menembak sebuah pesawat domestik Bakhtar Airlanes saat pesawat itu lepas landas dari Bandara Kandahar, membunuh 52 orang yang naik di pesawat tersebut.

Grup Mujahidin mempunyai sekitar 3 sampai 5 anggota per grup. Setelah mereka menerima misi untuk membunuh seorang anggota pemerintah, mereka mempersibuk diri mereka dengan mempelajari latar belakang kehidupannya dan memilih hal untuk menyelesaikan misi mereka. Mereka mencuba menembak mobil, menaruh ranjau di rumah-rumah atau beberapa tempat, menggunakan racun, atau menggunakan bahan peledak di sarana transportasi.

ISI Pakistan dan SSG ikut aktif dalam keikutsertaannya dalam konflik ini dalam kooperasi dengan CIA yang mendukung perlawanan mujahidin terhadap Kesatuan Soviet.

Daerah tempat tiap kelompok mujahidin yang berbeda beroperasi tahun 1985.

Pada bulan Mei tahun 1985, 7 pemimpin organisasi pemberontakan membentuk Persekutuan 7 Mujahidin untuk mengkoordinasi operasi tentera mereka terhadap pasukan Kesatuan Soviet. Pada tahun 1985, grup ini aktif di dan di sekitar Kabul, menembakan serangan roket dan membuat operasi melawan pemerintahan komunis.

Pada pertengahan tahun 1987, Kesatuan Soviet mengumumkan bahawa mereka akan menarik mundur pasukannya.

Sibghatullah Mojaddedi dipilih sebagai ketua pemerintahan sementara Afghanistan, dengan tujuan untuk menegaskan kembali legistimasinya melawan rezim Kabul yang ditaja Moscow. Mojaddedi, sebagai ketua pemerintah sementara Afghanistan, bertemu dengan Presiden Amerika Syarikat George H. W. Bush, memperoleh kemenangan diplomatik untuk perlawanan Afghanistan.

Ditaklukannya pemerintah Kabul adalah solusi mereka untuk perdamaian. Kepercayaan ini, ditajamkan oleh rasa tidak percaya PBB, pada hakekatnya dijamin penolakan mereka untuk menerima kompromi politik.

Keterlibatan dan bantuan negara-negara dunia

Distribusi pasukan Soviet di Afghanistan menghalangi keinginan Pakistan untuk mendominasi Afghanistan. Presiden Amerika Syarikat, Jimmy Carter telah menerima bahawa agresi Soviet tidak bisa dilihat sebagai kejadian yang berasingan, tapi harus ditangani seperti peringatan di daerah Teluk Parsi.

Setelah distribusi pasukan Soviet, Jeneral diktator tentera Pakistan, Muhammad Zia-ul-Haq memulai menerima bantuan kewangan dari kekuatan barat untuk membantu Mujahidin. Amerika Syarikat, United Kingdom, dan Arab Saudi menjadi kontributor kewangan kepada pemerintahan Jeneral Zia sebagai seorang pemimpin negara yang bertetangga dengan Afghanistan, lalu membantu menyediakan latihan dan danaan secukupnya kepada para pemberontak Afghanistan.

ISI Pakistan dan SSG menjadi lebih aktif dalam penyertaan mereka bersama Kesatuan Soviet. Setelah Ronald Reagan dilantik menjadi Presiden Amerika Syarikat tahun 1981, bantuan terhadap Mujahidin melalu Jeneral Zia meningkat. Untuk pembalasan dendam, KHAD, di bawah pemimpin Afghanistan Mohammad Najibullah, mengirim (menurut Mitrokhin dan sumber lainnya) operasi yang besar melawan Pakistan, di mana juga menderita kerana pemasukan senjata dan obat dari Afghanistan. Pada tahun 1980, sebagai negara garis depan dalam perlawanan anti-Soviet, Pakistan menerima bantuan dari Amerika Syarikat dan mengambil jutaan pelarian Afghanistan (paling banyak orang Pashtun) melarikan diri daripada pendudukan Soviet. Banyak pelarian sebegini tertumpu di provinsi terbesar Pakistan, Balochistan; bilangan populasi ini dianggap sebagai pendudukan pelarian terbesar di dunia.[22]

Rujukan

WikiPedia: Perang Soviet di Afghanistan http://video.google.ca/videoplay?docid=-1407568782... http://www.afghan-web.com/history/articles/hypocri... http://www.bethanylacina.com/LacinaGleditsch_newda... http://users.erols.com/mwhite28/warstat2.htm#Afgha... http://www.inglesnoexterior.com/dictionary.aspx?q=... http://www.lycos.com/info/afghanistan--soviet-unio... http://isd.georgetown.edu/Afghan_1_WR_group.pdf http://gl.iit.edu/govdocs/afghanistan http://law.upenn.edu/~ekohlman/afghanistan.pdf http://lcweb2.loc.gov/cgi-bin/query/r?frd/cstdy:@f...